Sabtu, 06 Februari 2016

Ketika Putus Cinta




Kenapa gue ambil topik putus cinta? Karena gue sedang putus cinta...enam bulan yang lalu. Udah lama sih. Berarti selama enam bulan ini gue single. Nggak ada yang peduli juga sih. Yaudahlah ya lo nggak usah ribet, mending lanjut baca postingan ini.

Dari kata putusnya aja udah ga enak. Kayak contohnya aja lo lagi keliling-keliling pake sepeda, terus perjalanan lo terganggu karena sepeda yang lo pake rantenya putus. Nyesek kan? Jelas.Terus pas lo lagi asik-asiknya ngegame di komputer, tiba-tiba kabelnya putus karena lo nggak ngecek ulang kabel komputer lo yang ternyata digigitin tikus. Atau ketika lo lagi ada di wahana bermain dimanapun. Ternyata sabuk pengaman yang lo pake talinya putus. Amit-amit hih.

Kalau kata cintanya sih relatif. Cinta sendiri bisa jadi satu kesenangan yang menyakitkan. Gimana sih udah senang ditambah sakit? Nggak jelas amat. Emang cinta nggak jelas! Kalau cinta itu berpihak pada kita, jelas itu satu kesenangan yang kita dapat. Kalau cintanya tak berpihak pada kita, ya jelas saja itu menyakitkan buat kita. 

Definisi dari putus cinta itu berakhirnya suatu hubungan yang secara resmi dimana kedua pihak setuju, atau malah hanya satu pihak yang setuju. Hahaha. Kata mereka sih begitu. Tapi, menurut gue putus cinta itu berakhirnya rasa cinta kita kepada seseorang. Tanpa peduli di antara mereka ada hubungan atau nggak. Contohnya aja gue. Gue suka sama...sebut saja Woody, jelek banget namanya, ganti deh. Namanya Marsel. Nggak-nggak, temen gue cewe namanya Marsel. Oke lah sebut saja Bambang. Gue nggak ada hubungan apa-apa sama dia. Gue suka karena dia tampan dan tajir. Kenapa gue bisa putus cinta sama dia? Karena gue melupakan satu hal, takwa. Dia nggak takwa. Laki-laki idaman itu 3T, Tampan Tajir Takwa. Putuslah cinta gue. Tapi, kita nggak usah bahas definisi versi gue. Versi kalian aja yang gue bahas.

Ketika putus cinta? Banyak hal yang akan dilakukan oleh mereka yang sedang putus cinta. Ada satu hal penting yang harus dilakukan. Tau apa itu? Menghapus semua nama doi di semua media sosial. 75% orang yang berpacaran pasti mencantumkan nama sang kekasihnya. Status BBM nya nama kekasihnya, di line juga begitu, di facebook statusnya berpacaran dengan kekasihnya, di twitter bionya ada nama kekasihnya, di instagram pun begitu, dan media sosial lainnya. Hahaha. Pegel deh itu tangan.

Lalu block semua akun yang berbau mantan. Kalau gue sih pernah melakukan ini karena gue emang nggak suka sama mantan gue. Tapi, berhubungan baiklah dengan mantan. Karena apa? Karena tambah musuh itu perilaku tercela. Apa salahnya ubah mantan jadi teman? Duh iklan banget gue. Itu kalau mantannya yang nggak rese kayak mantan gue ya, dijadikan teman adalah yang terbaik. Block mantan kadang cara ampuh untuk menjauhinya. Gini, kalau memang mantan lo mulai merusak hidup lo dengan ikut komentar di status atau foto di instagram, block saja. Biasanya mantan yang kayak gini tipe penasaran sama hidup lo setelah putus dari dia.

Ketika lo putus cinta, perlahan lo mulai yang namanya fase “Galau”. Walaupun putusnya hubungan lo sama doi karena orang ketiga sekalipun, tapi tetap saja lo merasa galau. Kenapa? Galau muncul karena lo merasa kecewa. Lo kecewa dengan doi karena selingkuh. Tapi, rasa sayang lo jelas masih ada walaupun dia berlaku seperti itu.


Pada tahap inilah ada kata “Move On”. Bangkit...dari kubur. Bangkit dari kenangan lalu. Ada yang bilang move on yang baik adalah mencari orang lain. Bener banget. Tapi...jangan sekali-kali orang itu dibuat pelampiasan. Kalau memang lo nggak bisa memulai hubungan lagi, tunda saja. Sampai kenangan bersamanya benar-benar hilang. Itu lebih baik dibanding memaksakan diri memulai hubungan dengan orang lain namun kenangan bersama sang mantan masih ada. Kenangan boleh ada, hanya saja cukup untuk dikenang. Jangan sampai kenangan itu merusak apa yang sudah lo miliki sekarang.

Cari kesibukan yang lo suka. Dengan lo yang sibuk dengan kegiatan baru lo, itu perlahan bisa melupakan rasa cinta lo ke mantan. Percaya? Nggak! Yaudah. Kalau gue pribadi, gue suka jalan-jalan, gue suka jualan. Eh beli keripik pisang Gorila gue ya. Langsung aja add line astiowatih buat tanya-tanya. Lagi open reseller juga loh. Tuh kan, ada aja celah buat gue jualan. Makanya gue melakukan hal itu untuk melupakan.
Gue orangnya nggak bisa gampang lupain kenangan. Tapi gue gampang suka sama orang. HAHAHA. Dengan jualan inilah gue merasa punya kesibukan yang sedetikpun gue nggak bisa inget mantan. Ditambah gue seneng ketika gue punya konsumen ganteng kayak ka Ali. HAHAHA.

Hai. Aku konsumen Gorila loh. Tapi namaku bukan Ali-ali yang disebut Asti.

Cobalah membuka diri lo ke lingkungan baru. Cari lingkungan yang lo suka. Jujur, gue pengen banget ngerasain nanjak gunung. Tapi, karena gue tahu diri kalau gue rada manja, nggak jadi deh ikut BH di kampus. BH? Waaaaaw. Blue Hikers elah -___-

Sudah siap membuka diri ke lingkungan baru? Lingkungan yang lo suka? Dimana lo nggak perlu merasa ditekan oleh sang mantan seperti dulu. Dimana lo bisa melakukan apa yang lo mau. Ini gue tambahin video dari Bang Radit tentang Putus Cinta. Selamat menikmati :)