Rabu, 04 September 2013

Wrong Love



Cinta itu memang rumit. Kalau diibaratkan soal matematika yang paling rumit, sinus dan cosinus ada kuadrat, akar, bagi, kali, tambah, kurang dan tanda lainnya yang bikin otak jadi mumet. Mungkin ada sebagian kisah cinta yang berjalan lancar layaknya jalan tol. Cewek suka dengan seorang cowok, cowok itu peka. Terus PDKT, ditembak, jadian, SELESAI. Bagaimana dengan kisah cinta yang tidak berjalan lancar sesuai keinginan kita? Mungkin ujung-ujungnya akan ada air mata. Dan berakhir dengan kata “GALAU”. Kata “GALAU” ini memang lagi merajalela di kalangan remaja Indonesia.
CINTA, bisa membuat siapapun lupa siapa sebenarnya diri kita sesungguhnya. CINTA, bisa membuat kita senyum-senyum sendiri ketika mengingat tentangnya. CINTA, bisa membuat siapapun rela berkorban demi yang dicinta. CINTA, bisa membuat kekurangan orang yang dicinta menjadi kelebihan di mata kita. Semua seperti sihir, ketika seseorang dilanda virus satu ini yang dikenal dengan nama CINTA. Virus yang berakibat melebihi virus HIV/AIDS.
Namun, kebanyakan dari kita salah menempatkan CINTA. Seseorang yang sama sekali tidak pantas untuk dipertahankan, malah dipertahankan mati-matian. Dan seseorang yang benar-benar tulus dengan kita, malah kita sia-siakan begitu saja. Terkadang, kita pun tidak bisa membedakan mana yang benar-benar tulus dengan kita dan mana yang hanya modus. Memang tulus dan modus itu susah untuk dibedakan. Kita hanya bisa menilai dan mengira-ngira dari sifat orang itu.
Penyesalan pada cinta yang kita pilih di masa lalu, membuat kita belajar dan mengambil dari pengalaman itu. Dan membuat kita tahu mana yang tulus dan mana yang modus. Seseorang yang salah, kita pilih dan akhirnya meninggalkan kita begitu saja. Di lain sisi, kita sudah menyia-nyiakan cinta yang harusnya kita pilih. Kalau sudah seperti ini, mungkin keinginan kita hanya satu. Memutar kembali waktu dan memilih yang seharusnya kita pilih, agar tidak ada penyesalan seperti saat ini. Namun, hanya di film kartun Doraemon saja waktu dapat diputar kembali. Di dunia nyata, tidak akan pernah ada yang seperti itu.
#sti