Jumat, 16 Oktober 2015

Kata Orang "Cinta Tak Harus Memiliki"

Di antara mereka yang memendam perasaan
Banyak yang bilang kalau "Cinta Tak Harus Memiliki". Hahahaha. Cukup. Gue setuju dengan kata-kata itu. Walaupun banyak para ahli percintaan yang menganggap bahwa cinta itu ya HARUS MEMILIKI! (asal lo tau aja, gue nggak suka tanda seru. Tapi suka nulis pake tanda seru). Hmmmm.

Seperti kata temen kelas gue yang kali ini rusuhin gue ngeblog :
"Cinta itu ya harus memiliki atuh. Hanya kata-kata cinta tak harus memiliki keluar ketika orang itu merasa tersakiti oleh cintanya." -Alfan a.k.a Martin.

Gue sedikit setuju soal itu. Sedikit. Tapi, gue lebih ke setuju dengan kata Cinta Tak Harus Memiliki. Sebenernya nggak akan ada abisnya kalau bahas Cinta. Gumoh rasanya. Tapi ya itu pendapat gue. Kalimat itu emang bener.

Putus cinta itu nggak enak. ASLI! Yang tadinya nungguin seseorang ngasih kabar, kali ini nggak nunggu. Yang tadinya bisa senyum-senyum tiap kali dia ganti foto di bbm, jadi nggak bisa senyum-senyum lagi. Yang tadinya tiap tidur menyampaikan doa supaya besok menjadi hari baiknya, sekarang doa itu untukku sendiri. Wks. Atulah gue jadi curhat -__-

Tapi, kemaren gue chatting sama sahabat gue, namanya Gie. Dia cerita soal perasaannya dari kelas satu SMA ke satu cowo di kelasnya. Ngomongin cowo kelas jadi inget doi kelas jaman SMK. Huahahha. Balik lagi, perasaan dia nggak ilang-ilang ke cowo itu. Gue agak bingung sama temen gue ini. Dia mau doinya tau kalo dia ada perasaan, tapi dia gak ada usaha.

"Aku cuma mau dia tau perasaan aku, Sti. Bodo amat dia udah punya pacar atau nggak. Aku juga nggak berharap bisa jadian sama dia. Yang aku mau dia tau perasaan aku." -Gie.

Cinta tak harus memiliki bukan? Gue udah sampai ke tingkat nekat. Dan apa yang gue takutkan pun beneran terjadi. Ketika lo mengungkapkan perasaan lo, hanya ada dua kemungkinan yang bakal terjadi :

1. Dia menjauh. Mungkin dia ilfeel dengan kita. Padahal niatnya biar dia tau. Bukan mau jadian atau sesuatu lain yang mungkin akan merugikannya.

2. Dia baik-baik saja. Bisa jadi dia nggak peduli dan tertawa mendengar pernyataan kita, itu karena dia nggak peduli dengan perasaan kita. Atau dia ternyata juga nyimpen perasaan yang sama *tssaaahh

HOREEEY. Kayaknya itu yang bakal jadi kabar gembira buat seseorang yang mengungkapkan.

Dia menjauh. Well. Semaleman gue mengeluarkan sesuatu benda cair yang keluar dari mata gue. Lo pikir aja lah itu apaan. Hmmm. Alhasil mata gue sembab dan Rita nanya....

"Asti semalem nggak tidur?"
"Nggak. Aku tidur kok."

"Ngapain dia ditangisin? Cari yang lain atuh. Percuma kalau gitu terus." -Ray


Niat gue padahal cukup dia tau dan clear. Gue lega. Sekali lagi, gue setuju dengan kata Cinta Tak Harus Memiliki. Yang penting gue ngungkapin, bodo amat dia suka atau nggak. Tapi, sekarang apa yang gue takutkan terjadi. Gue kehilangan.

Menurut kalian. Cinta Tak Harus Memiliki atau Cinta Harus Memiliki? 



Jatinangor, 16 Oktober 2015 

Selasa, 13 Oktober 2015

Pacarku Miskin Pulsa



Sumber Gambar


Jadi status gue saat ini Long Distance Relationship atau biasa kalian dengernya dengan sebutan LDR.  Kunci sukses dari LDR itu sendiri menurut gue percaya, emang bener. Kalo kalian LDR tanpa percaya sama pasangan, paling seminggu udah putus. Atau malah baru sejam LDR putus, kayak temen gue banget. Oke gue gak akan ngebahas tentang temen gue yang playboy cap kapak itu. Penasaran nggak namanya siapa? Udahlah gue nggak mau bahas dia.

Selain percaya, ada satu kunci utama LDR, yaitu ada pulsa. Gue nggak pernah kehabisan pulsa. Pernah sih, tapi itu sengaja gue nggak isi pulsa karena lagi ngambek sama pacar. Walaupun pada akhirnya sang pacar nggak peduli mau gue ngambek, jungkir balik, jatoh dari lantai 25.Ya pokoknya gitulah. Sekarang jamannya udah serba gampang. Nggak kayak dulu yang adanya pulsa voucher, harus digosok dulu terus masukkin nomer-nomer yang kurang lebih ada 15 angka, lalu pulsa kalian bakal masuk.  Sekarang dimana-mana pulsa elektrik. Serius. Kalo kalian nyari pulsa yang bentuknya voucher, pasti kalian akan ditertawakan, dikucilkan, diremehkan, lalu dibuang. Nggak sampe begitu juga si.

Sebagai anak kos, gue suka tertarik dengan pulsa murah yang biasanya dipasang dengan menggunakan papan segede alaihim buat menarik para kosers kayak gue. Selain karena hemat uang bulanan gue beli pulsa murah itu, sekalian cengin mas-mas konternya kan lumayan. Buat jaga-jaga kalo putus sama pacar. Nggak-nggak. Jangan putus deh.

Gue sampe lupa ngenalin pacar gue ke kalian. Dia ini anak Bogor. Ciampea itu masuk Bogor kan ya? Ya pokoknya rumah dia disitu deh. Dan perlu kalian tau, kalau pacar gue itu miskin pulsa. Serius. Gue nggak ngerti. Padahal kunci utama LDR itu ada pulsa, ya dengan adanya pulsa komunikasi kita berjalan lah.
 
Pacar gue. Anak gunung banget.
Jadi, di suatu hari yang panas banget, sekitar pukul 12 siang si, jadi emang beneran panas. Gue ke kampus buat masuk di matkul seorang bapak dosen. Dengan semangat gue jalan buat ke kampus, maklum maba ya begini, kuliahnya semangat 45. Semoga aja nggak pas maba aja semangatnya. Amin. Gue berkali-kali ngecek hp. Tiap langkah gue cek. Sampe akhirnya mbak-mbak yang persis di belakang gue jalan duluin gue, gue tau pasti mbak-mbak itu kesel gue jalan tersendat-sendat.

Zonk.

“Pacar gue kemana? Kayaknya belum isi pulsa juga.”

Sumpah serapah meluncur begitu aja dari mulut gue. Asli. Udah 3 hari dia nggak ada pulsa. Gue kangen kan! Kalo nunggu dia beli pulsa kelamaan. Mampirlah gue di salah satu konter pulsa. Gue tulis nomer dia. Gue tulis nominal pulsa yang mau gue isi di sebuah buku yang menjadi saksi bisu kalo gue beliin dia pulsa dan gue nggak mau riya. Bayar dan terusin jalan ke kampus.

Ah. Gue nggak mau dia tau kalo gue yang ngisiin. Telpon ah.

“Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar servis area. Cobalah beberapa saat lagi.”

Loh? Kok nggak aktif? Gue panik. Takut pulsa yang tadi gue beliin nggak bisa masuk ke nomer dia. Dan dengan putus asa gue telpon-telponin sampe depan fakultas ga ada tanda-tanda nomernya aktif, gue sms dia. Isinya...

“Kalo pulsanya udah masuk kasih tau aku ya.”

BOOM! Gue bener-bener heran sama dia.Sudahlah. Kalo udah sayang mah walaupun tiap hari makan ati gak pernah beda perasaannya, maklum anak kos, ati mulu yang dimakan. Gue positif thinking aja. Mungkin di Bogor pulsa pada mahal.

Padahal dia bisa aja ke Jakarta. Jakarta kan luas. Pasti ada lah tulisan Pulsa Murah Jakarta atau Pulsa Elektrik Jakarta yang tulisannya bakal segede alaihim buat menarik perhatian pembeli. Naik apa biar nggak keluar duit? Elang indosiar pake aja. Kebetulan masih suasana lebaran jadi belum ada syuting pasti.

Gue selalu maklum dengan kondisi pacar yang seperti itu. Rasanya ya kayak punya gebetan setiap disms balesnya lamaaaa banget atau malah nggak bales. Harap-harap cemas, dia suka sama gue juga apa nggak ya. Yaaah misalnya seperti itu lah yang gue rasain.

Sebenernya bukan kejadian ini saja yang bikin hubungan kita dihiasi dengan berantem-berantem kecil. Masih banyak kejadian pulsa lainnya yang terjadi di hubungan kita.

(Tulisan ini dibuat sebelum kita putus. Dan sekarang hubungan kita pun jadi sebatas teman saja)

*tulisan ini diikutkan sebuah lomba dari Pojok Pulsa http://pojokpulsa.co.id . Salah satu server pulsa elektrik terpecaya di Jakarta yang selalu setia melayani Usaha Pulsa Elektrik dengan profesional.