Senin, 19 September 2016

Flashback Gojek vs Opang




Halo. Ya halo. Sekarang gue semester tiga dan banyak banget kejadian yang udah gue lewatin. Mulai dari dapet kostan yang bermasalah sampai ketemu maba ganteng sasindo 16. He-he-he. Sekarang ini banyak yang menyebutkan daerah dimana gue kuliah bukan lagi Jatinangor, melainkan Jatidanger. Kenapa? Karena walaupun Jatinangor hanya salah satu kecamatan di Sumedang, tetapi tingkat rawan kejahatannya sangat besar. Well, semua tempat juga memiliki tingkat rawan kejahatan yang sama, tergantung seseorang menyikapinya seperti apa. Eh iya gitu? Dan, gue makin ngerasa danger ketika temen sekelas gue kena todong di pangkalan damri depan masjid ITB Jatinangor. Semenjak itu, gue sangat takut untuk keluar malam sendirian yang jauh dari keramaian. Biasanya gue gak peduli mau sendirian atau bareng-bareng keluar malemnya.

Foto dari : Ami
Jadi gini, gue akan sedikit melupakan kasus temen sekelas gue itu. Akhir-akhir ini gue menjadi orang yang males jalan kaki ketika gue bergabung menjadi bagian salah satu ojek mahasiswa. Jadi driver? Oh bukan. Gue jadi adminnya. Ojek mahasiswa apaan? Gue gatau sih di kampus lain ada atau gak. Yang jelas, anak unpad pasti tau apa itu ojek mahasiswa. Jadi, ojek mahasiswa itu ojek online sejenis gojek, grab bike, uber motor, dan lainnya. Pakai aplikasi? Bukan. Ini mengandalkan line@. Gue males jalan dan maunya dianter sama kaka-kaka driver yang memang rata-rata mahasiswa belum kelar skripsian. Tapi, ada saatnya gue diabaikan dan ga dianter. Ya intinya gue jadi males jalan. Tapi kalau ga ada yang anter, gue terpaksa jalan.
Ada berapa sih ojek mahasiswa di kampus gue? Mari kita lihat ss di bawah ini.



Ada 11 OA omah (ojek mahasiswa) yang gue punya. Faktanya, ada 20an omah di Jatinangor. Gue ga tau sih ada yang dari kampus lain atau gak. Yang jelas, rata-rata mahasiswa unpad asalnya. Jadi gue mau cerita apa? Oke deh. Gue cerita gimana bisa gue gabung jadi bagian salah satu ojek mahasiswa ini.

Jadi gini, waktu itu gue lagi krisis keuangan dan selalu iseng cari di instagram dengan hashtag lokkerbandung, parttimebandung, lowonganbandung, parttimebdg, lowonganbdg, cowogantengbdg, eh gak-gak, intinya ya gue cari loker. Hasilnya jelas gak ada. Ada dan itu pun syaratnya harus memiliki kendaraan dan SIM C. Akhirnya gue pindah ke home line. Scroll dan ada! Lowongan jadi driver dan admin di salah satu omah. Langsung aja gue daftar! Karena disana tulisannya “Wanna get money in your spare time?”. He-he-he.
Nggak lama. Gue dihubungin dan kayak wawancara tapi gak kayak wawancara L biasanya gue kalau wawancara ditanya, dan ini gue yang nanya. Ingin berkata kasar. Gue diwawancara tanggal 23 Agustus dan dikasih pengumuman tanggal 28 Agustus. Gue masih nyimpen chatnya loh. Ha-ha-ha.


Tanggal 4 September semua admin dan drivers kumpul di Zie Cafe. Drivernya cuma setengah sih yang dateng, gak semua. Tapi, adminnya semua dateng. Gue kaget ketika mereka pada kenal satu sama lain sedangkan gue...gak kenal siapa-siapa. Disitu gue berusaha berbaur sama mereka. Gue mencoba masuk ke dalam lingkungan baru ini yang gak lama lagi jelas jadi keluarga dengan jalan mencari uang bersama.

Semua berjalan lancar. Gue mulai menjadi admin dan ramah kepada calon penumpang. Gue makin dibilang tukang ojek karena tiap hari kerjaan gue send contact OA omah ini ke grup-grup. Hingga sampai berita tak mengenakkan gue dapat. Ada salah satu driver tempat dimana gue kerja, mendapatkan perlakuan yang tidak nyaman dari opang. Ini buat gue teringat saat kejadian gojek dan opang beberapa bulan lalu yang sangat gencar di Jakarta. Saat itu, gue yang menjadi admin, dan langsung off OA karena itu.

Beberapa hari setelah kejadian itu, OA masih kita ON’in dan ada beberapa yang jalan dan cancel karena banyak drivers yang agak takut dengan teriakan dan kejaran dari opang. Sampai kejadian klimaksnya ketika gue dapet ss dari salah satu driver. Begini isi ss nya...


Aktivitas yang lagi dijalankan omah tempat gue kerja, langsung off. Semua driver menyuruh gue untuk off dulu karena kejadian ini. Dan, beberapa omah lainnya secara kompak off juga. Kabarnya, muka yang digebukin hancur parah dan hidungnya patah. Yang gue rasain? Takut, takut kalau itu terjadi sama driver gue. Geram, geram karena ini udah main fisik.

Gue turut berduka atas kesakitan yang dirasakan salah satu mahasiswa Fisika Unpad 2015. Semoga kejadian yang dialami lo menjadi yang pertama dan terakhir buat perkumpulan omah di Jatinangor. Gue hanya gak mau peristiwa seperti ini terulang dan malah menghantui para calon penumpang yang memang membutuhkan omah.

Semenjak gue jadi admin, banyak temen-temen gue yang bertanya mengenai apa yang terjadi antara omah dan opang. Disitu, gue menjelaskan faktanya seperti apa. Beberapa pertanyaan lain seperti “Kok pada off semua ya, Sti. Kenapa?”, “Drivernya di tempat kamu ganteng-ganteng gak, Sti?”, “Sti, gue mau pesen omah dong. Tapi gue mau pesen lewat lu aja. Bisa kan?”, “Sti, aku pesen omah. Tapi belum ada respon. Di grup driver ada yang respon ga?”, dan lainnya. Dan, salah satu temen gue mewanti-wanti gue. Dia takut gue juga kena karena gue adminnya. Gue gak pernah takut kalau emang yang gue lakukan gak salah. Simpelnya begitu.

Jatinangor makin horor ketika rawan kejahatan merajalela dan omah pun terancam. Yang tadinya gue butuh omah di saat-saat yang gak memungkinkan gue naik angkot, di waktu itu juga omah gak ada karena semua off. Satu waktu, gue pernah denger kata-kata kakek yang seangkot sama gue. Angkot yang ditumpangi gue dipepet sama angkot lain yang menerobos ke bagian depan angkot dan mengambil penumpang angkot yang gue naiki. Kakek itu bilang...

Cara begitu salah. Rezeki udah Allah yang atur. Kok takut sekali gak kebagian rezekinya.” Intinya gitu sih, kakeknya pake bahasa Sunda ngomongnya. Dan, emang bener. Ketika angkot yang mengambil penumpang angkot yang gue naiki melaju, angkot ini malah lebih banyak mendapatkan penumpang. Dan, kakek itu berkata lagi...”Tuh kan. Sabar kuncinya. Rezeki mah udah dikasih bagian-bagiannya.”. Disitu gue mengangkat ujung bibir gue ke atas. Plis jangan dibayangin. Gue membenarkan omongan kakek itu dan tersenyum geli.

Intinya, gunakan cara yang halal dan baik untuk menjemput rezekimu. Karena, proseslah yang akan menentukan apa yang akan kamu dapatkan nantinya.

Yeaaah. Isi postingan gue emang kebanyakan diambil dari cerita pribadi gue dan semoga aja temen-temen yang baca setidaknya bisa sadar akan sesuatu yang baru dan mengambil sisi baiknya seperti apa. He-he. Okelah. Asti, Tio, Astio, Stio pamit dulu. Sampai jumpa di postingan berikutnyaaaaaa. 

Oh iya, menurut kalian gimana? Tinggalkan tanggapannya di kolom komentar yaaaa ^^