Halo. Ya halo. Sekarang gue semester tiga dan banyak banget
kejadian yang udah gue lewatin. Mulai dari dapet kostan yang bermasalah sampai
ketemu maba ganteng sasindo 16. He-he-he. Sekarang ini banyak yang menyebutkan
daerah dimana gue kuliah bukan lagi Jatinangor, melainkan Jatidanger. Kenapa?
Karena walaupun Jatinangor hanya salah satu kecamatan di Sumedang, tetapi
tingkat rawan kejahatannya sangat besar. Well, semua tempat juga memiliki
tingkat rawan kejahatan yang sama, tergantung seseorang menyikapinya seperti
apa. Eh iya gitu? Dan, gue makin ngerasa danger ketika temen sekelas gue kena
todong di pangkalan damri depan masjid ITB Jatinangor. Semenjak itu, gue sangat
takut untuk keluar malam sendirian yang jauh dari keramaian. Biasanya gue gak
peduli mau sendirian atau bareng-bareng keluar malemnya.
![]() |
Foto dari : Ami |
Jadi gini, gue akan sedikit melupakan kasus temen sekelas
gue itu. Akhir-akhir ini gue menjadi orang yang males jalan kaki ketika gue
bergabung menjadi bagian salah satu ojek mahasiswa. Jadi driver? Oh bukan. Gue
jadi adminnya. Ojek mahasiswa apaan? Gue gatau sih di kampus lain ada atau gak.
Yang jelas, anak unpad pasti tau apa itu ojek mahasiswa. Jadi, ojek mahasiswa
itu ojek online sejenis gojek, grab bike, uber motor, dan lainnya. Pakai
aplikasi? Bukan. Ini mengandalkan line@. Gue males jalan dan maunya dianter
sama kaka-kaka driver yang memang rata-rata mahasiswa belum kelar skripsian. Tapi,
ada saatnya gue diabaikan dan ga dianter. Ya intinya gue jadi males jalan. Tapi
kalau ga ada yang anter, gue terpaksa jalan.
Ada berapa sih ojek mahasiswa di kampus gue? Mari kita lihat
ss di bawah ini.
Ada 11 OA omah (ojek mahasiswa) yang gue punya. Faktanya,
ada 20an omah di Jatinangor. Gue ga tau sih ada yang dari kampus lain atau gak.
Yang jelas, rata-rata mahasiswa unpad asalnya. Jadi gue mau cerita apa? Oke
deh. Gue cerita gimana bisa gue gabung jadi bagian salah satu ojek mahasiswa
ini.
Jadi gini, waktu itu gue lagi krisis keuangan dan selalu
iseng cari di instagram dengan hashtag lokkerbandung, parttimebandung,
lowonganbandung, parttimebdg, lowonganbdg, cowogantengbdg, eh gak-gak, intinya
ya gue cari loker. Hasilnya jelas gak ada. Ada dan itu pun syaratnya harus
memiliki kendaraan dan SIM C. Akhirnya gue pindah ke home line. Scroll dan ada!
Lowongan jadi driver dan admin di salah satu omah. Langsung aja gue daftar!
Karena disana tulisannya “Wanna get money in your spare time?”. He-he-he.
Nggak lama. Gue dihubungin dan kayak wawancara tapi gak
kayak wawancara L
biasanya gue kalau wawancara ditanya, dan ini gue yang nanya. Ingin berkata
kasar. Gue diwawancara tanggal 23 Agustus dan dikasih pengumuman tanggal 28
Agustus. Gue masih nyimpen chatnya loh. Ha-ha-ha.
Tanggal 4 September semua admin dan drivers kumpul di Zie
Cafe. Drivernya cuma setengah sih yang dateng, gak semua. Tapi, adminnya semua
dateng. Gue kaget ketika mereka pada kenal satu sama lain sedangkan gue...gak
kenal siapa-siapa. Disitu gue berusaha berbaur sama mereka. Gue mencoba masuk
ke dalam lingkungan baru ini yang gak lama lagi jelas jadi keluarga dengan
jalan mencari uang bersama.
Semua berjalan lancar. Gue mulai menjadi admin dan ramah
kepada calon penumpang. Gue makin dibilang tukang ojek karena tiap hari kerjaan
gue send contact OA omah ini ke grup-grup. Hingga sampai berita tak mengenakkan
gue dapat. Ada salah satu driver tempat dimana gue kerja, mendapatkan perlakuan
yang tidak nyaman dari opang. Ini buat gue teringat saat kejadian gojek dan
opang beberapa bulan lalu yang sangat gencar di Jakarta. Saat itu, gue yang
menjadi admin, dan langsung off OA karena itu.
Beberapa hari setelah kejadian itu, OA masih kita ON’in dan
ada beberapa yang jalan dan cancel karena banyak drivers yang agak takut dengan
teriakan dan kejaran dari opang. Sampai kejadian klimaksnya ketika gue dapet ss
dari salah satu driver. Begini isi ss nya...
Aktivitas yang lagi dijalankan omah tempat gue kerja,
langsung off. Semua driver menyuruh gue untuk off dulu karena kejadian ini. Dan, beberapa omah lainnya secara kompak off juga. Kabarnya, muka
yang digebukin hancur parah dan hidungnya patah. Yang gue rasain? Takut, takut
kalau itu terjadi sama driver gue. Geram, geram karena ini udah main fisik.
Gue turut berduka atas kesakitan yang dirasakan salah satu
mahasiswa Fisika Unpad 2015. Semoga kejadian yang dialami lo menjadi yang
pertama dan terakhir buat perkumpulan omah di Jatinangor. Gue hanya gak mau
peristiwa seperti ini terulang dan malah menghantui para calon penumpang yang
memang membutuhkan omah.
Semenjak gue jadi admin, banyak temen-temen gue yang bertanya
mengenai apa yang terjadi antara omah dan opang. Disitu, gue menjelaskan
faktanya seperti apa. Beberapa pertanyaan lain seperti “Kok pada off semua ya,
Sti. Kenapa?”, “Drivernya di tempat kamu ganteng-ganteng gak, Sti?”, “Sti, gue
mau pesen omah dong. Tapi gue mau pesen lewat lu aja. Bisa kan?”, “Sti, aku
pesen omah. Tapi belum ada respon. Di grup driver ada yang respon ga?”, dan
lainnya. Dan, salah satu temen gue mewanti-wanti gue. Dia takut gue juga kena karena gue adminnya. Gue gak pernah takut kalau emang yang gue lakukan gak salah. Simpelnya begitu.
Jatinangor makin horor ketika rawan kejahatan merajalela dan
omah pun terancam. Yang tadinya gue butuh omah di saat-saat yang gak memungkinkan gue naik angkot, di waktu itu juga omah gak ada karena semua off. Satu waktu, gue pernah denger kata-kata kakek yang seangkot
sama gue. Angkot yang ditumpangi gue dipepet sama angkot lain yang menerobos ke
bagian depan angkot dan mengambil penumpang angkot yang gue naiki. Kakek itu
bilang...
“Cara begitu salah. Rezeki udah Allah yang atur. Kok takut
sekali gak kebagian rezekinya.” Intinya gitu sih, kakeknya pake bahasa Sunda
ngomongnya. Dan, emang bener. Ketika angkot yang mengambil penumpang angkot
yang gue naiki melaju, angkot ini malah lebih banyak mendapatkan penumpang.
Dan, kakek itu berkata lagi...”Tuh kan. Sabar kuncinya. Rezeki mah udah dikasih
bagian-bagiannya.”. Disitu gue mengangkat ujung bibir gue ke atas. Plis jangan
dibayangin. Gue membenarkan omongan kakek itu dan tersenyum geli.
Intinya, gunakan cara yang halal dan baik untuk menjemput
rezekimu. Karena, proseslah yang akan menentukan apa yang akan kamu dapatkan
nantinya.
Yeaaah. Isi postingan gue emang kebanyakan diambil dari
cerita pribadi gue dan semoga aja temen-temen yang baca setidaknya bisa sadar
akan sesuatu yang baru dan mengambil sisi baiknya seperti apa. He-he. Okelah.
Asti, Tio, Astio, Stio pamit dulu. Sampai jumpa di postingan berikutnyaaaaaa.
Oh iya, menurut kalian gimana? Tinggalkan tanggapannya di kolom komentar yaaaa ^^