Event Mozaik Blog Competition sponsored by beon.co.id
Assalamu’alaikum wr.wb. Cek cek.
Oke siap. Hay, come back bersama Asti lagi ya. Oke, jangan berkecil hati karena
ketemu sama Asti terus ya. Kali ini Asti punya sedikit cekcok tentang dunia
tulis menulis. Cekcok yang gimana? Cekcok yang bikin kalian tertarik masuk
dunia literasi. Cekcok yang bikin semangat kalian subur lagi buat lanjut
menulis. Ups, harusnya jangan dikasih tau dulu ya tujuan gue posting ini, tapi
nggak papa deh. Biar silent reader makin cinta sama gue *pede*
Dunia literasi? Pertama kali kenal
dia, itu waktu gue duduk di Sekolah Dasar(SD) kelas 6. Waktu itu gue diajak ke
toko buku dan disuruh milih buku apa aja. Dan awalnya gue memilih buku
Kecil-Kecil Punya Karya. Entah, gue dari dulu seneng baca. Baca apa aja,
cerita-cerita yang ada di buku pelajaran sering banget gue baca. Sampai
akhirnya gue mikir “Masa iya gue baca doang? Kenapa nggak coba nulis juga? Kali
aja tulisan gue bisa dibaca mereka”. Dan disitulah awalnya. Gue selalu baca
berbagai novel, mulai dari yang tata bahasanya enjoy dibaca sampai yang tata
bahasanya sulit gue pahami. Walaupun gue lebih banyak baca tata bahasa yang enjoy sih. Dan
disitulah gue pahami satu-satu karya hasil mereka yang sudah diterbitkan oleh
penerbit buku terkenal.
Gue tertarik masuk dunia ini
karena gue cinta. Duhileh, belum 17 tahun aje mainnya cinta-cintaan. Ya,
awalnya emang karena suka. Suka baca tentunya. Bukannya seseorang bisa cinta
karena awalnya ada rasa suka? Uhuk. Sampe akhirnya gue tergila-gila sama yang
namanya novel. Jujur, menurut gue novel lebih bikin gue penasaran ketimbang
cerpen. Gue sampe pernah nyari cuci gudang buku yang dijualnya jatoh banget.
Mungkin harga awalnya 20 ribuan, tapi gue beli cuma 5 ribuan/buku. Ya begitu.
Gue terjun di dunia ini juga karena gue sering ngayal yang nggak karuan. Yap, khayalan
tingkat tinggi*seketikapeterpan**jogetjoget*. Oke pokus. Gue kadang suka
dibilang rada miring sama temen-temen gue karena terlalu banyak menghayal yang
nggak mungkin terjadi. Dan gue selalu bilang “Nggak ada yang nggak mungkin di
dunia ini”. Tapi, gue langsung ciut kalau ada yang nanya “Khayalan lo tentang
mau banget ketemu dinosaurus. Emang mungkin terjadi?”, gue nggak berani bilang
nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini kalau menyangkut binatang yang bikin gue pensaran, Dinosaurus. Ya daripada gue dibilang temennya
bang Nanang (lo bakal tau siapa bang Nanang kalau tinggal di Bojonggede) yang suka ngehayal di sembarang tempat. Lebih
baik gue muntahin semua khayalan gue itu ke dalam tulisan-tulisan.
Terkenal karena tulisan semasa
hidupnya? Itu cita-cita gue banget. Gue juga paling seneng kalau ada temen gue
yang baca cerita-cerita gue yang biasa gue tulis di buku note gue. Makanya itu
gue terjun di dunia ini. Gue pengen gitu sukses dengan novel-novel terbitan
gue. Walau gue sampai sekarang masih belum bisa nulis yang berbau SERIUS dan
POKUS. Gue lebih seneng nulis dengan kemampuan gue yang memang begini, HUMOR.
Everywhere HUMOR! Dipaksain nulis SERIUS juga nggak bakal dapet hasil yang
keren. Ya intinya, "nulis dengan ciri khas lo sendiri itu bisa membuat pembaca
sangat mengenal tulisan lo itu". Itu alesan kenapa gue bisa masuk ke dunia ini, bukan
dunia lain *merinding*
Gue nulis begini pasti gue punya
someone yang bisa bikin gue masuk ke dunia ini dong. Yap benar. Ada 2 orang
yang bikin gue tetap nulis dan terjun disini, bukan someone lagi ya berarti
tapi someones. Yang pertama itu sahabat gue, Aghnina Nur Imani. Entah, awalnya
emang gue seneng baca doang tapi ngeliat Nina yang sekarang nulisnya udah jago
banget, gue jadi kepengen kayak dia. Gue pengen kayak dia yang hasil tulisannya
jadi bahan perbincangan. Ya, itu motivator pertama gue dalam dunia ini.
Yang kedua, itu bang Raditya Dika.
Kenapa nggak penulis-penulis yang suka bikin kata-kata motivasi? Kenapa nggak
penulis yang banyak kata-kata mutiaranya di bukunya? Kenapa nggak penulis yang
namanya sudah nggak asing lagi? Huh. Bang Radit itu namanya udah tersohor di
Indonesia. Gacayaaa? Ga pernah denger? KUDET! Bang Radit motivator lo? Iya.
Pertama kali gue baca bukunya itu yang “Marmut Merah Jambu”. Baca tulisannya
dia, gue ngerasa klop banget sama dia. Karenaaaa? Gue sama dia sama-sama suka
nulis yang berbau humor. Cara penyampaian dia dalam tulisannya pun mudah
dipahami, gue jadi nggak ribet berkali-kali mikir maksudnya apa. Lewat humornya
dalam tulisan itu gue jadi semangat buat nulis. Bang Radit yang gokil gitu aja
bisa nerbitin beberapa buku, masa gue enggak? Suatu hari nanti gue harus bisa
sesukses bang Radit!
![]() |
Sumber Gambar (Gue pengen banget kayak bang Radit!) |
Ketika ada yang bertanya “Karya
kamu udah masuk media apa aja sti?”, gue merasa malu. Ya, malu banget. Gue kalah sama temen sekelas gue yang karyanya udah nongol di majalah. Sampe
sekarang nggak ada satu pun tulisan gue yang nyelinap di toko buku. Nggak ada satu
pun tulisan gue yang nongol di majalah Story. Nggak ada satupun tulisan gue
update di koran atau majalah-majalah lainnya. Tulisan gue selalu ditolak. Novel
pertama gue ditolak dengan halus oleh penerbit Diva Press. Ya mungkin memang
perlu banyak revisi. Namanya juga manusia, pasti ada saja yang salah. Atau mungkin karena alur novel gue yang membosankan. OH. Gue juga belum coba kirim ke penerbit lain sih. Hehe
Kalau lo baca ini pasti lo bakal
mikir “Asti payah . Udah lama di dunia tulis-menulis tapi belum pernah
tulisannya diterbitin”. Oke, gue akui. Untuk saat ini gue emang payah banget.
Gue masih kalah sama temen-temen lain yang karya dari tulisannya sudah
bertengger dimana-mana. Yang nama mereka sudah terpampang dimana-mana. Yang
tulisan mereka dilihat oleh orang banyak. Gue? Rasa kecil hati sering mampir di
hati gue.
Gue pernah mikir..
“Ngapain sih gue capek-capek buat cerpen, novel,
puisi, fiksi mini, de-el-el kalau ujung-ujungnya nggak pernah ada tempat buat
gue? Ngapain coba gue rela-relain buat yang beda dari mereka(penulis-penulis
hebat) supaya tulisan gue diterima? Kalau akhirnya gue kalah sama mereka. Kalau
akhirnya gue nggak pernah ada kesempatan buat publish tulisan gue ke orang
banyak.”.
Itu bener-bener pemikiran
anak-anak banget. Childish. Why? Kenapa? Kunaon? Ya karena gini. Menurut gue,
pikiran gue pada saat itu nggak banget. Gue baru sadar, nulis itu nggak bisa
dipaksa. Lo harus punya rasa cinta sama menulis. Gue baru sadar itu! Yang
bener, lo harus tetep usaha supaya lo bisa menangin golden ticket itu. Insya
Allah, kalau lo bener-bener niat pasti ada jalannya.
Gue jadi inget kata-kata
guru les gue di BBA dulu, Om Teddy, beliau pernah bilang...
“Ucapan kita itu bakal
ngaruh sama jalannya otak kita. Kalau kamu bilang nggak bisa, otak kamu bakal
kerja dengan kata-kata kamu(nggak bisa,nggak bisa, nggak bisa), dan akhirnya
kamu nggak bisa. Karena kamu udah ngucapin kata nggak bisa yang langsung
diprogram ke otak. Kalau kamu bilang bisa, otak kamu bakal kerja sesuai
kata-kata kamu itu.”
![]() |
Sumber Gambar |
So? Berhenti bilang "AKU TIDAK BISA"! Dan ubah dengan kata "AKU BISA!". Secepat mungkin kalian harus bisa mengatakannya.
Tulisan lo selalu ditolak? Tulisan
lo nggak pernah cilukbak di media? (Sama kayak gue. Mungkin kita jodoh ???)Tenang.
Semua ada saatnya. Sampe sekarang, gue selalu inget kutipan dari film Thailand
yang berjudul Top Secret aka. The Billionaire. Di film itu ada seseorang yang
ingin menjadi pengusaha muda. Jatuh bangun dia mulai semuanya. Mulai dari
berjualan DVD Player, Kacang dan akhirnya ia sukses dengan snack rumput laut.
Gue mengambil kesimpulan seperti ini...
“Jika kita terus usaha dan tak pernah berhenti berusaha.
Kita akan mendapatkan apa yang kita mau. Setelah berusaha, kita hanya bisa
bertawakal pada-Nya. Apapun hasilnya, kita terima. Yakin kalau itu yang
terbaik.”.
Sekali lagi gue tekankan,
Ide itu hanya perlu 1% dan 99% lainnya itu
usaha-usaha kita untuk membuat 1 ide itu menjadi berarti(Film : Top Secret aka.
The Billionaire).
![]() |
Sumber Gambar Gambar |
Jangan sampai terbalik ya. Dan, lo kudu kayak bang Haji Roma
Irama “Jatuh Bangun aku mengejarmu. Namun dirimu tak mau mengerti.” *joget*. Lo gagal, itu berarti belum waktunya
lo ada di puncak. Yuk, keep writing *senyummanis*