Langkah kakinya
berusaha sejajar dengan tempat tidur roda yang membawa Galang. Semua bagian
tubuh Galang sudah ditutupi dengan kain putih. Hanya terlihat kaki yang pucat diujung
tempat tidur. Air matanya terus saja mengalir melihat kekasihnya terbaring
kaku. Lorong demi lorong dilewati untuk sampai ke ruangan jenazah.
Tiba-tiba lampu
satu lorong ini mati. Dia diam seribu bahasa merasakan gelap. Hanya
cahaya bulan yang menerangi. Arlojinya menunjukkan pukul 00:30. Tubuh Galang
terguncang, batuk! Suster yang membawa membuka kain putih yang menutupi wajah
Galang. Tangannya menutupi mulut. Menganga dia melihat mayat bergerak. Dibuka
telapak tangan Galang dan cincin berwarna putih mengkilap berada di atasnya.
“Happy
Anniversary yang ke 5, Cantik” air matanya berubah arti. Dipasangkan cincin
yang ada di Galang ke jari manis dia. Langsung ia peluk lelaki yang ada di
depannya itu.
“Ide kamu konyol
tahu, tidak?”
“Tidak tahu. Hahaha.
Sudah 5 tahun, ya? Kamu masih seperti Lolly yang kukenal 5 tahun lalu.”
“Kok bohong
sih? Pake acara pura-pura meninggal.”
“Tapi suka kan?”
senyum dia berkembang.
…
Dia terus
menunggu pesan masuk atau telpon dari Galang. Lebih dari dua jam ia menunggu. Sudah
hampir pukul 24:00, namun pesan dan telponnya belum dibalas oleh kekasihnya
itu. Tiba-tiba nada dering panggilan masuk dari ponselnya berbunyi, nomer tak
bernama. Segera ia angkat.
“Dengan Gita
Amethyst?”
“Iya. Saya
sendiri.”
“Ini dari Rumah
Sakit Polo. Apakah anda mengenal Galang Rizky Perdana?”
“Iya itu pacar
saya. Ada apa ya?”
“Galang baru
saja dibawa ke rumah sakit ini karena kecelakaan. Sekarang di ruang ICU. Tolong
secepatnya datang kesini sebagai wali.”
Tanpa dijawab salam penutup, ia langsung ke rumah sakit yang dimaksud. Sampai disana, gedung
serba putih ini sangat sepi. Hanya beberapa karyawan yang berjaga shift malam
lalu lalang. Ia langsung menuju ke meja resepsionis.
“Ruang ICU
dimana ya, Mbak?”
“Maaf? Atas nama
siapa?”
“Galang Rizky
Perdana.”
“Oh iya.
Langsung saja ke lantai dua.”
“Makasih, Mbak”
resepsionis yang tadi ia tanya seperti menahan tawa. Ia tak menghiraukan dan
langsung menuju ke lantai dua yang dimaksud mbak resepsionis tadi.
Tempat tidur
roda yang dibawa suster keluar dari ruang ICU. Dengan seseorang yang berbaring
diatasnya, ditutupi dengan kain putih. Papan nama menuliskan nama Galang dengan
umur 20 tahun. Ia langsung bertanya kepada suster yang membawa. Ternyata itu
Galang kekasihnya yang mengalami kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit ini.
Menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 00:15. Kedua kakinya lemas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar